Profil Desa Kuripan

Ketahui informasi secara rinci Desa Kuripan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kuripan

Tentang Kami

Desa Kuripan, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, merupakan wilayah agraris yang dinamis dengan fokus pada pengembangan potensi pertanian dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dipimpin oleh pemerintahan desa yang proaktif, Kuripan berupaya meningkatkan kesejahte

  • Basis Pertanian yang Kuat

    Desa Kuripan mengandalkan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi, dengan upaya diversifikasi komoditas dan peningkatan produktivitas guna kesejahteraan petani.

  • Pemerintahan Desa Proaktif

    Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Dartam, Pemerintah Desa Kuripan menunjukkan komitmen dalam tata kelola dan pelayanan publik, serta aktif mencari peluang baru untuk kemajuan desa.

  • Peran Strategis BUMDes

    Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kuripan berperan aktif dalam menjajaki inovasi di sektor pertanian dan ketahanan pangan, menunjukkan semangat untuk pengembangan ekonomi lokal yang mandiri.

Pasang Disini

Desa Kuripan, sebuah entitas pemerintahan di Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menampilkan wajah pedesaan yang sarat dengan potensi agraris dan semangat kemandirian. Jauh dari hiruk pikuk industri berat, desa ini menapaki jalur pembangunan dengan bertumpu pada kekuatan sumber daya alam dan sumber daya manusia lokal. Dengan fokus pada optimalisasi sektor pertanian dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, Desa Kuripan terus berbenah demi mencapai kesejahteraan warganya. Artikel ini akan mengulas secara komprehensif profil Desa Kuripan, mulai dari aspek geografis, demografis, hingga dinamika sosial ekonomi dan upaya pembangunan yang tengah berlangsung.

Mengenal Lebih Dekat Desa Kuripan: Lokasi dan Wilayah Administratif

Desa Kuripan secara administratif tercatat dengan Kode Kemendagri 33.01.02.2006 dan menggunakan Kode Pos 53274. Desa ini merupakan salah satu dari sekian banyak desa yang membentuk Kecamatan Kesugihan di Kabupaten Cilacap. Berdasarkan informasi yang dirilis melalui situs resmi Pemerintah Desa Kuripan (kuripan-kesugihan.desa.id), luas wilayah Desa Kuripan yaitu 290,380 hektare. Wilayah ini terbagi menjadi enam dusun, yang menjadi pusat pemukiman dan aktivitas keseharian masyarakat. Sayangnya, rincian nama dusun-dusun tersebut belum tersedia secara publik pada saat penulisan artikel ini.

Letak geografis Desa Kuripan cukup strategis dalam konstelasi wilayah Kecamatan Kesugihan. Adapun batas-batas administratif Desa Kuripan ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Berbatasan langsung dengan Desa Pesawahan, yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Batas ini menunjukkan interaksi antar-kabupaten.
  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Jangrana dan Desa Kuripan Kidul, keduanya masih dalam lingkup Kecamatan Kesugihan.
  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Kesugihan dan Desa Kesugihan Kidul, yang juga merupakan bagian dari Kecamatan Kesugihan.
  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Menganti dan Desa Dondong, keduanya termasuk wilayah Kecamatan Kesugihan.

Kejelasan batas wilayah ini penting dalam perencanaan tata ruang, administrasi kependudukan dan pelaksanaan program-program pembangunan desa. Keberadaan situs web resmi desa, meskipun dalam tahap pengembangan konten, menunjukkan upaya transparansi dan modernisasi layanan informasi publik.

Karakteristik Geografis dan Kependudukan Desa Kuripan

Sebagai bagian dari Kecamatan Kesugihan, Desa Kuripan umumnya memiliki karakteristik dataran rendah dengan ketinggian rata-rata sekitar 8 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kondisi topografi ini, ditambah dengan iklim tropis yang memiliki dua musim (penghujan dan kemarau), sangat mendukung aktivitas pertanian yang menjadi salah satu pilar utama ekonomi desa. Kesuburan tanah menjadi aset penting bagi masyarakat Kuripan dalam mengembangkan berbagai komoditas pertanian.

Dari aspek kependudukan, data Sensus Penduduk 2020 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Cilacap mencatat jumlah penduduk Desa Kuripan sebanyak 9.426 jiwa. Angka ini terdiri dari 4.749 jiwa penduduk laki-laki dan 4.677 jiwa penduduk perempuan. Komposisi penduduk yang cukup besar ini menjadi modal sosial sekaligus tantangan dalam penyediaan layanan dasar dan lapangan kerja. Dinamika kependudukan, seperti angka kelahiran, kematian, dan migrasi, terus dipantau oleh pemerintah desa untuk mendukung perencanaan pembangunan yang responsif.

Struktur penduduk berdasarkan usia, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian menjadi data krusial bagi pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan dan program yang tepat sasaran. Meskipun data terperinci mengenai hal ini belum sepenuhnya tersedia di situs resmi desa, upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan dan keterampilan, lazimnya menjadi prioritas di tingkat desa.

Roda Perekonomian Desa Kuripan: Pertanian dan Potensi Lokal

Perekonomian Desa Kuripan didominasi oleh sektor pertanian. Luasnya lahan produktif dan kondisi geografis yang mendukung menjadikan pertanian sebagai mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk. Berbagai komoditas pertanian pangan, seperti padi dan palawija, dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal maupun untuk dijual ke pasar yang lebih luas. Selain tanaman pangan, potensi pengembangan hortikultura dan perkebunan skala kecil juga terus dijajaki.

Salah satu indikasi kuatnya fokus pada pengembangan agraris ialah peran aktif Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kuripan. Sebuah catatan dari kegiatan studi banding yang dilakukan oleh BUMDes Kuripan ke kebun anggur di Desa Karangsalam Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, menunjukkan adanya inisiatif untuk mempelajari dan kemungkinan mengadopsi budidaya komoditas bernilai ekonomi tinggi seperti anggur. Langkah ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan dan upaya diversifikasi usaha pertanian yang dapat meningkatkan pendapatan petani dan desa.

Selain pertanian dalam arti luas (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan), sektor peternakan skala rumah tangga juga lazimnya menjadi bagian dari sistem ekonomi pedesaan, seperti pemeliharaan unggas, kambing, atau sapi. Sektor perikanan darat, jika terdapat sumber air yang memadai, juga bisa menjadi alternatif usaha.

Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Kuripan, khususnya yang berbasis pada hasil pertanian lokal atau kerajinan, juga memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Dukungan dari pemerintah desa melalui BUMDes atau program pemberdayaan lainnya dapat membantu UMKM ini tumbuh dan berkembang, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan nilai tambah produk lokal.

Infrastruktur dan Layanan Publik di Desa Kuripan

Ketersediaan infrastruktur dasar dan layanan publik yang memadai merupakan prasyarat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung aktivitas ekonomi di Desa Kuripan. Pemerintah Desa Kuripan, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Dartam, tentunya menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas. Ini mencakup pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan desa dan jalan usaha tani untuk memperlancar mobilitas orang dan barang, terutama hasil-hasil pertanian.

Sarana irigasi yang baik juga krusial bagi sektor pertanian. Upaya untuk menjaga dan meningkatkan fungsi jaringan irigasi menjadi perhatian penting. Selain itu, akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak bagi seluruh penduduk merupakan target pembangunan yang fundamental. Program seperti Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) kerap menjadi solusi di banyak desa, dan Desa Kuripan berpotensi mengadopsi atau telah menjalankan program serupa.

Di bidang pendidikan, ketersediaan sarana pendidikan dasar seperti Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) di dalam desa atau di desa-desa tetangga yang mudah dijangkau menjadi penting. Demikian pula dengan layanan kesehatan primer melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau keberadaan bidan desa untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan dasar.

Fasilitas publik lainnya seperti balai desa, tempat ibadah (masjid/mushola), dan sarana olahraga juga menjadi bagian dari kelengkapan infrastruktur sosial di Desa Kuripan. Pemanfaatan teknologi informasi, seperti pengembangan website desa, juga merupakan bagian dari upaya peningkatan layanan publik di era digital.

Tata Kelola Pemerintahan dan Kehidupan Sosial Masyarakat Kuripan

Roda pemerintahan Desa Kuripan dijalankan oleh Kepala Desa Dartam beserta jajaran perangkatnya, yang terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), Kepala Seksi (Kasi), dan para Kepala Dusun. Informasi mengenai struktur perangkat desa ini tersedia di situs resmi desa, menunjukkan adanya upaya transparansi dalam tata kelola pemerintahan. Komitmen terhadap pelayanan publik yang prima, pengelolaan keuangan desa yang akuntabel, serta perencanaan pembangunan yang partisipatif menjadi pilar-pilar penting dalam menjalankan pemerintahan desa.

Keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan diwadahi melalui berbagai lembaga kemasyarakatan desa, seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Tim Penggerak PKK, dan Karang Taruna. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) menjadi forum penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan berpartisipasi dalam menentukan arah pembangunan desa.

Kehidupan sosial masyarakat Desa Kuripan, sebagaimana umumnya masyarakat pedesaan di Jawa, diwarnai oleh semangat gotong royong, kekeluargaan, dan religiusitas. Tradisi dan kearifan lokal turut membentuk karakter masyarakat. Kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan, dan budaya menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi dan menjaga kohesi sosial.

Pemerintah Kecamatan Kesugihan juga secara rutin mengadakan kegiatan koordinasi dan pembinaan yang melibatkan para kepala desa, termasuk Kepala Desa Kuripan. Kegiatan seperti apel bersama, halal bihalal, rapat koordinasi, dan musrenbang tingkat kecamatan menjadi ajang sinergi antar desa dan dengan pemerintah tingkat atas.

Potensi Unggulan dan Tantangan Pembangunan di Desa Kuripan

Desa Kuripan menyimpan berbagai potensi unggulan yang dapat menjadi modal dasar untuk pembangunan yang lebih maju.

  • Sektor Pertanian
    Ini merupakan potensi utama dengan lahan yang tersedia dan tradisi bertani yang kuat. Upaya diversifikasi komoditas, seperti penjajakan budidaya anggur oleh BUMDes, menunjukkan visi ke depan untuk meningkatkan nilai tambah sektor ini. Pengembangan pertanian organik atau produk pertanian spesifik lainnya dapat menjadi nilai jual tersendiri.
  • Sumber Daya Manusia
    Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi tenaga kerja jika diimbangi dengan peningkatan kualitas dan keterampilan.
  • Kelembagaan Desa
    Keberadaan BUMDes yang aktif dan lembaga kemasyarakatan lainnya menjadi motor penggerak partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
  • Lokasi
    Meskipun merupakan desa agraris, lokasinya dalam jaringan Kecamatan Kesugihan memberikan akses ke pasar dan informasi.

Di sisi lain, Desa Kuripan juga menghadapi berbagai tantangan pembangunan yang lazim ditemui di wilayah perdesaan:

  • Peningkatan Produktivitas Pertanian
    Tantangan meliputi akses petani terhadap teknologi pertanian modern, pupuk berkualitas, benih unggul, dan permodalan. Fluktuasi harga hasil panen juga kerap menjadi persoalan bagi petani.
  • Pengembangan Ekonomi Alternatif
    Ketergantungan yang terlalu besar pada sektor pertanian perlu diimbangi dengan pengembangan sektor ekonomi lain, seperti UMKM, jasa, atau potensi wisata skala kecil jika ada.
  • Infrastruktur
    Meskipun terus diupayakan, pemenuhan kebutuhan infrastruktur yang merata dan berkualitas, seperti jalan, irigasi, dan sanitasi, masih memerlukan perhatian berkelanjutan.
  • Kualitas SDM
    Peningkatan tingkat pendidikan dan keterampilan masyarakat, khususnya generasi muda, menjadi kunci untuk menghadapi tantangan masa depan dan memanfaatkan peluang yang ada.
  • Keterbatasan Data Publik
    Keterbatasan data rinci yang mudah diakses publik mengenai berbagai aspek desa (misalnya, potensi UMKM spesifik, data pendidikan dan kesehatan terbaru di tingkat desa) dapat menjadi kendala dalam analisis dan perencanaan yang lebih mendalam oleh pihak eksternal yang berkepentingan.

Pemerintah Desa Kuripan, melalui Kepala Desa Dartam, menyadari pentingnya kolaborasi dalam menghadapi tantangan ini. "Kami terus berupaya menggali setiap potensi yang ada di desa dan mencari solusi terbaik atas berbagai tantangan. Keterlibatan aktif masyarakat dan sinergi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan kami," demikian kira-kira semangat yang diemban oleh kepemimpinan desa, yang tercermin dari inisiatif seperti studi banding BUMDes.

Harapan dan Masa Depan Desa Kuripan

Meskipun visi dan misi resmi Desa Kuripan belum secara eksplisit dipublikasikan di situs webnya, arah dan harapan pembangunan desa dapat terbaca dari berbagai aktivitas dan potensi yang ada. Fokus pada penguatan sektor pertanian sebagai basis ekonomi, pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes dan lembaga lainnya, serta peningkatan kualitas layanan dasar dan infrastruktur, merupakan jalur yang ditempuh menuju masa depan yang lebih baik.

Harapan ke depan tentunya terwujudnya Desa Kuripan yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera. Ini berarti masyarakat petani yang memiliki daya tawar lebih baik, generasi muda yang terdidik dan terampil, serta lingkungan hidup yang terjaga kelestariannya. Pengembangan BUMDes diharapkan tidak hanya berhenti pada studi banding, tetapi dapat mengimplementasikan inovasi-inovasi yang konkret dan memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat.

Peningkatan partisipasi masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan hingga pengawasan, akan memastikan bahwa program-program yang dijalankan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi warga. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan desa juga menjadi fondasi penting untuk membangun kepercayaan dan dukungan publik.

Merajut Kemajuan dari Jantung Agraris Kesugihan

Desa Kuripan, dengan segala potensi agraris dan semangat masyarakatnya, merupakan miniatur dari denyut kehidupan perdesaan di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Kuripan, yang dipimpin oleh Kepala Desa Dartam, bersama BUMDes dan seluruh elemen masyarakat, dalam menggali potensi lokal dan mencari terobosan baru, patut diapresiasi. Tantangan yang ada bukanlah halangan, melainkan pemacu untuk terus berinovasi dan bekerja lebih keras.

Dengan pengelolaan yang baik, kolaborasi yang kuat, dan semangat kemandirian yang terus dipupuk, Desa Kuripan memiliki prospek cerah untuk berkembang menjadi desa yang tidak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga harmonis secara sosial dan lestari secara lingkungan. Perjalanan Desa Kuripan dalam merajut kemajuan dari jantung agraris Kecamatan Kesugihan ini merupakan cerminan dari optimisme pembangunan di tingkat akar rumput.